Selasa, 18 Desember 2012

PENTINGNYA KEJUJURAN DI SEKOLAH


Pentingnya  kejujuran di sekolah

Tugas Akhir Semester (Karya Ilmiah Remaja) - Essay Tentang SMA Negeri 1 Bojonegoro
PENTINGNYA KEJUJURAN DISEKOLAH












Disusun Oleh:
Hardina Kusuma Wuni (X-3/9619)


SMA NEGERI 1 BOJONEGORO
Jl. Panglima Sudirman No. 28 Bojonegoro Telp.( 0353 ) 881574, ( 0353 ) 889503
DESEMBER 2012



Pendahuluan
Pendidikan karakter merupakan suatu pendidikan yang menanamkan karakter-karakter agar dapat membentuk manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat luas. Pendidikan karakter sedang gencar-gencarnya di galakan di kota kecil yang penuh dengan minyak bernama Bojonegoro.
SMAN 1 Bojonegoro merupakan sekolah unggulan kebanggan kota Bojonegoro.  Sekolah yang menjadi favorit para orang tua serta siswa-siswi ini sedang berusaha menggalakan program pendidikan karakter agar dapat menghasilkan insan yang berkarakter dan berbudi luhur dan berguna bagi diri sendiri serta nusa bangsa dan agama. Dengan adanya pendidikan karakter ini siswa di harapkan mampu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif,Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab.
Jujur merupakan salah satu pendidikan karekter yang penting dan  sangat sulit ditanamkan. Kejujuran adalah suatu sikap yang paling penting dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Segala sesuatu yang kita perbuat di muka bumi ini harus dilandasi dengan kejujuran, karena sekali kita berbohong pasti akan menutupi kebohongan kita dengan kebohongan berikutnya.

Isi

             SMA N 1 Bojonegoro telah melakukan segala macam upaya dalam menanamkan kejujuran di dalam diri siswa-siswinya. Tetapi jika dalam diri seorang manusia telah tertanam sifat tercela yaitu ketidakjujuran atau kebohongan, maka kita harus berupaya dalam menanamkan pendidikan karakter agar dia tidak terus menerus berbohong, agar kobohongan dan ketidakjujuran tidak menjadi kebiasaan ataupun budaya. Sekolah ini selalu menggiring siswa siswinya agar taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mebiasakan diri dalam berperilaku jujur. Tetapi segala macam upaya tersebut belum mendapatkan respon yang maksimal dari semua kalangan pelajar karena ketidak jujuran masih berlangsung di sebagian sudut sekolah ini.
Budaya “mencontek” semakin merajalela bahakan menjadi makanan sehari-hari para pelajar di Indonesia bahkan sebagian kecil siswa di SMAN 1 Bojonegoro. Padahal mencontek merupakan kebiasaan yang tidak baik karena mereka telah bertindak tidak jujur.  Pada saat ulangan ataupun ujian berlangsung beberapa siswa melirik jawaban temannya, bahkan ada yang bertanya secara terang-terangan kepada temannya ketika pengawas sedang lengah. Entah faktor apa yang menyebabkan budaya mencontek masih berlangsung hingga saat ini, mungkin mereka kurang belajar, atau mereka belum memahami materi yang di ujikan. Tetapi hal tersebut hanya dilakukan beberapa anak yang belum sadar akan pentingnya kejujuran.
Sebaiknya budaya jujur lebih dikembangkan daripada budaya mencontek, karena budaya mencontek tidak bermanfaat dan malah menghadirkan kerugian bagi diri sendiri dan oranga lain. Bayangkan apa jadinya negara kita Indonesia jika para penerusnya adalah pencontek ulung calon koruptor? Pasti negara kita semakin terbelakakang dan nasibnya semakin suram. Lebih baik kita tanamkan pada diri kita masing-masing bahwa kejujuran itu lebih baik dari segalanya. Sebaiknya sekolah lebih membina siswa-siswi dalam melaksakan budaya jujur dengan cara memberikan penyuluhan akan manfaat budaya jujur dan kerugian budaya mencontek, menegur dan memberikan sangsi jika siswa-siswinya beberbuat tidak jujur,dan segala macam upaya yang terbaik untuk siswa-siswinya.

Penutup
Saya selaku siswa dan Warga Negara Indonesia berharap agar Bapak dan Ibu guru turut membantu mengopitmalakan budaya jujur kepada siswa-siswi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Untuk siswa-siswi saya berharap agar kita semua mampu menerapkan budaya jujur agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah sekolah SMAN 1 Bojonegoro telah berusaha dalam membentuk karakter siswa-siswinya tapi proses pembentukan karakter tersebut tak lepas dari kesadaran siswa-siswi sendiri. Jika kedua komponen tersebut telah berlangsung dengan baik, maka proses pendidikan karakter akan berjalan lancar sesuai dengan harapan.